Konsep Keamanan PC (Komputer)

12/13/2017
Konsep Keamanan, Bentuk-bentuk Ancaman, Program Perusak/Pengganggu Dan Prinsip Desain Pengamanan Pada Komputer




1). Konsep Keamanan Komputer

     Sistem komputer bisa dikatakan sebagai suatu sistem yang aman jika telah memenuhi beberapa syarat tertentu untuk mencapai suatu tujuan keamanan. Secara garis besar, persyaratan keamanan sistem komputer dapat dibedakan menjadi tiga, antara lain yaitu sebagai berikut :

     A. Kerahasiaan (secresy)
         Yang pertama yaitu kerahasiaan atau "secrecy". Secresy ini berhubungan dengan hak akses untuk membaca data atau informasi dan juga untuk membaca suatu sistem pada komputer.
     B. Integritas (integrity)
         Pada integrity ini hubungannya adalah dengan hak akses mengubah data atau informasi dari suatu sistem komputer.
     C. Ketersediaan (availability)
         Availability berhubungan dengan ketersediaan data atau informasi pada saat yang dibutuhkan lingkup pengamanan. Lingkup keamanan adalah sisi-sisi jangkauan keamanan komputer yang bisa dilakukan. Pada prinsipnya pengamanan sistem komputer mencakup empat hal yang sangat mendasar, yaitu :

         a. Pengamanan secara fisik
             Pengamanan secara fisik atau bisa disebut hardware maksudnya adalah wujud dari komputer itu sendiri yang bisa dilihat diraba dan dipegang, contohnya seperti monitor, CPU, keyboard, mouse dan lain-lain. Jika komputer memang perlu untuk diamankan apalagi seperti komputer server yang harus sangat aman karena fungsi dan data di dalamnya yang penting, maka pengamanan secara fisik dapat dilakukan dengan menempatkan sistem komputer pada tempat atau alokasi yang mudah diawasi dan dikendalikan, pada ruangan tertentu yang dapat dikunci, dan sulit dijangkau orang lain. Kebersihan ruangan juga menjadi pengamanan fisik, hindari ruangan yang panas, kotor, lembab. Usahakan ruangan tetap dingin jia perlu ber-AC tetapi tidak lembab. Agar komputer tidak cepat panas.
         b. Pengamanan akses
             Ini digunakan untuk komputer yang menggunakan sistem operasi login /menggunakan password dan sistem operasi jaringan dilakukan untuk mengantisipasi kejahatan yang sifatnya disengaja atau tidak disengaja, seperti kelalaian atau keteledoran pengguna yang sering kali meninggalkan komputer dalam keadaan masih menyala, atau jika berada pada jaringan komputer tersebut masih dalam login user.
          c. Pengamanan data
              Pengamanan data dilakukan dengan menerapkan sistem tingkatan atau hierarki akses di mana seseorang hanya dapat mengakses data tertentu saja yang menjadi haknya.
          d. Keamanan komunikasi jaringan
              Jaringan disusun berkaitan erat dengan pemanfaatan jaringan publik seperti internet. Pengamanan jaringan dapat dilakukan dengan menggunakan kriptografi di mana data yang sifatnya sensitif dienkripsi atau disandikan terlebih dahulu sebelum ditransmisikan melalui jaringan tersebut.

2). Bentuk-bentuk Ancaman

     Ancaman kejahatan bisa muncul dalam berbagai bentuk untuk melakukan manipulasi data yang telah kita kirimkan. Bentuk-bentuk ancaman yang mungkin terjadi pada sistem komputer baik yang berbasis jaringan maupun tidak, pada dasarnya dibedakan menjadi empat kategori, yaitu :

     A. Interupsi (interruption)
          Interupsi merupakan suatu bentuk ancaman terhadap ketersediaan (availability), di mana suatu data dirusak sehingga tidak dapat digunakan lagi tindakan. Perusakan yang dilakukan dapat berupa perusakan fisik maupun nonfisik.
     B. Intersepsi (interception)
          Merupakan suatu bentuk ancaman terhadap secrecy, di mana pihak yang tidak berhak berhasil mendapatkan hak akses untuk membaca suatu data/informasi dari suatu sistem komputer. Tindakan yang biasanya melalui penyadapan data yang ditransmisikan lewat jalur publik/umum.
     C. Modifikasi (modification)
          Modifikasi adalah suatu bentuk ancaman terhadap integritas (integrity), di mana pihak yang tidak berhasil mendapat hak akses untuk mengubah suatu data atau informasi dari suatu sistem komputer. biasanya data atau informasi yang diubah adalah record dari suatu tabel pada file database.
     D. Pabrikasi (fabrication)
          Pabrikasi juga merupakan suatu bentuk ancaman terhadap intergritas. Tindakan yang biasa dilakukan adalah dengan meniru dan memasukkan suatu objek ke dalam sistem komputer. Objek yang dimasukkan bisa berupa file maupun suatu rocord yang disisipkan pada suatu program aplikasi.

3). Program Perusak/Pengganggu

      Pada suatu sistem komputer juga terdapat program yang dapat merusak atau mengganggu sistrm komputer itu sendiri, program ini antara lain yaitu sebagai berikut :

      A. Bug
           Bug merupakan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada suatu program aplikasi atau bisa juga terdapat pada sistem komputer itu yang terjadi secara tidak disengajai. Hal ini umumnya dikarenakan kecerobohan dari pihak programer pada waksu menulis sistem pada program tersebut. Bug ini mempunyai dampak yang bermacam-macam seperti komputer hang atau bahkan bisa merusak media penyimpanan pada sistem komputer kita.
     B. Chameleons
          Chameleons, sesuai dengan namanya program ini merupakan program yang dislundupkan atau disisipkan ke dalam suatu sistem komputer dan berfungsi untuk mencuri data dari sistem komputer yang bersangkutan. Program ini tidak merusak peralatan pada komputer yang dijangkitnya, targernya ialah mendapatkan data dan kadang kala berusaha untuk melakukan perubahan pada data tersebut.
     C. Logic Bomb
          Bomb akan ditempatkan atau dikirimkan secara diam-diam pada suatu sistem komputer yang menjadi target dan akan meedak jika pemicunya aktif. Berdasarkan pemicu yang digunakan, logic bomb dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu = software bomb, logic bomb, dan time bomb. Software bomb akan meledak jika dipicu oleh suatu software tertentu, logic bomb akan meledak jika memenuhi suatu kondisi tertentu, sedangkan time bomb akan meledak  pada waktu yang telah ditentukan.
     D. Trojan Horse
          Prinsip kerja dari trojan horse mirip seperti chameloens, bedanya trojan horse akan melakukan sabotase dan perusakan terhadap sistem komputer yang dijangkitnya.
     E. Virus
          Pada awalnya virus komputer merupakan suatu program yang dibuat hanya untuk menampilkan hama samaran serta beberapa beris kata dan pembuatnya, dan sama sekali tidak membahayakan komputer. Tetapi pada perkembangan selanjutnya, pembuat virus komputer mulai menggabungkan beberapa karakteristik dan beberapa program pengganggu dan perusak lainnya dan mulailah bermunculan banyak virus yang dibuat dengan tujuan merusak suatu sistem komputer.
     F. Worm
         Worm merupakan suatu program pengganggu yang dapat memperbanyak diri dan akan selalu berusaha menyebarkan diri dari satu komputer ke komputer yang lain dalam suatu jaringan. Worm menjadikan ukuran suatu file menjadi membengkak dan bahkan dapat menguras kapasitas media penyimpanan.

4). Prinsip Desain Pengamanan

     Berbagai tindakan penyerangan terhadap suatu sistem komputer sering kali membuat para administrator kewalahan dan kehabisan akal untuk mendesain suatu sistem yang aman. Untuk itu perlu diterapkan prinsip-prinsip yang tepat agar bisa mengantisipasi dan menghindari adanya ancaman. Prinsip-prinsip tersebut antara lain :

     A. Least Privilege
          Prinsip ini menyatakan bahwa setiap proses yang dilakukan pengguna suatu sistem komputer harus beroperasi pada level terendah yang diperlukan untuk menyelesaikan tugasnya. Dengan kata lain setiap proses hanya mamiliki hak akses yang memang benar-benar dibutuhkan.
     B. Economy Of Machanisms
          Prinsip ini menyatakan bahwa mekanis keamanan dari suatu sistem harus sederhana sehingga dapat diverifikasi dan diimplementasi dengan benar.
     C. Complete Mediation
          Prinsip ini menyatakan bahwa setiap akses ke sistem komputer dicek ke dalam informasi kendali akses untuk otoritasi yang tepat.
     D. Open Design
          Prinsip ini menyatakan bahwa mekanisme keamanan dari suatu sistem harus dapat dimanfaatkan untuk perbaikan sistem keamanan. Selain itu desain sistem harus bersifat terbuka, artinya jika sistem memiliki kode sumber (source code) maka kode tersebut harus bersifat terbuka, untuk meminimalkan kemungkinan adanya lubang (hole) keamanan dalam sistem.
     E. Separation Of Priviledge
          Prinsip ini menyatakan bahwa untuk mengakses suatu informasi tertentu seorang pengguna harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu. Hal ini dapat diimplementasikan dengan menerapkan sistem akses bertingkat, di mana pengguna dibagi dalam beberapa tingkatan dan mempunyai hak akses yang berbeda.
     F. Least Common Mechanisms
         Prinsip ini menyatakan bahwa antar pengguna harus terpisah dalam sistem. Hal ini juga dapat diimplementasikan dengan sistem akses bertingkat.
    G. Psychological Acceptability
         Prinsip ini menyatakan bahwa mekanisme pengendalian sistem keamanan harus mudah digunakan oleh pengguna. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan survei mengenai perilaku pengguna yang akan menggunakan sistem

Artikel Terkait

Previous
Next Post »